Bisa kuliah merupakan salah satu impian semua orang. Nah, pilihan di dunia kuliah juga sangat banyak ya, yaitu ada Diploma dan Sarjana. Nah, apa sih pengertian diploma dan sarjana itu? Serta apa perbedaan keduanya supaya dalam memilih pendidikan tinggi bisa sesuai dengan keinginan dan tujuan masing-masing.
Dilansir dari katadata.co.id, jumlah perguruan tinggi di Indonesia (kampus) baik negeri dan swasta ada sebanyak 3.115 perguruan tinggi. Bayangkan, banyak sekali ternyata perguruan tinggi di Indonesia yang bisa memberikan akses untuk anak bangsa bisa kuliah dan menempuh pendidikan tinggi.
Manfaatkan kesempatan ini ya, karena pemerintah juga menyediakan banyak beasiswa mulai dari KIP Kuliah, beasiswa unggulan, beasiswa LPDP dan lain sebagainya. Oke, kembali ke pokok pembahasan utama membahas perbedaan diploma dan sarjana ya.
Secara umum, Diploma atau yang disebut vokasi ini merupakan ruang pendidikan tinggi yang berfokus untuk menunjang kebutuhan kehalian khusus dan memang dipersiapkan untuk siap bekerja langsung setelah lulus menempuh pendidikan nanti.
Ada 4 jenis diploma, yaitu diploma 1 sampai dengan diploma 4. Apa perbedaanya? Pahami secara singkat disini ya.
D1 merupakan jenjang pendidikan tinggi yang paling singkat dan cepat, sebab hanya perlu menuntaskan masa kuliahnya selama 1 (satu) tahun saja. D1 ini memang sangat dikhususkan untuk orang yang mau kuliah cepat dan tujuannya adalah siap kerja langsung.
Jumlah SKS untuk D1 adalah sebanyak 32 SKS selama 2 semester (1 tahun). Lulusan D1 ini memiliki gelar A.P. atau Ahli Pratama. Apa itu SKS? Pahami pengenai SKS pada artikel: Apa itu SKS?
Diploma 2 merupakan jenjang perguruan tinggi yang lebih lama daripada D1. Biasanya jenjang D2 ini memang jarang ditemukan tetapi tetap ada. Lulusan D2 ini akan disebut dengan A.Ma. atau Ahli Muda. Untuk bisa lulus dari D2, mahasiswa harus menempuh 64 SKS untuk 4 semester atau 2 tahun.
Diploma 3 ini yang banyak sekali di Indonesia untuk yang menyediakan. Kenapa paling diminati? Sebab menurut yang menggunakan tenaga dari lulusan kuliah, banyak yang memberikan pendapat bahwa D3 ini memiliki pengetahuan teori yang cukup banyak dan juga praktik yang lebih banyak serta mendalam. Oleh karenanya, banyak yang membutuhkan lulusan D3 ini.
Untuk menyelesaikan D3, mahasiswa diwajibkan menempuh 112 SKS selama 3 tahun. Lulusan D3 akan mendapatkan gelar A.Md. atau Ahli Madya.
Diploma yang terakhir adalah D4 (Diploma 4) dan sekarang banyak yang berubah dari D3 menjadi D4. D4 lebih banyak mempelajari ilmu praktik daripada ilmu teori. Program D4 memiliki masa pendidikan 4 tahun dan jumlah SKS sebanyak 144 SKS. Lulusan D4 ini akan memiliki gelar S.Tr. atau Sarjana Terapan.
Program pendidikan sarjana ini di Indonesia sangat banyak sekali. Fokus sarjana berbeda dengan diploma, dimana pada pendidikan dengan jenjang sarjana akan lebih banyak teori daripada praktik. Secara umum, persentasenya adalah 60% teori dan 40% ilmu praktik. Namun, hal ini juga menyesuaikan dengan masing-masing jenjang.
Ada 3 jenjang dalam sarjana, yaitu Strata 1, Strata 2 dan Strata 3. Semakin tinggi strata, maka semakin sedikit diajar dosennya. Jadi, mahasiswa harus bisa untuk menggali potensi diri masing-masing dan dosen sebagai fasilitator dan pembimbing saja.
Itu perbedaan antara diploma dan sarjana. Secara umum, perbedaannya adalah tujuan dan penguasaan teori yang dipelajari. Diploma lebih fokus ke keahlian yang bersifat praktik dan siap untuk kerja sedangkan untuk sarjana lebih fokus ke teori dan tujuannya untuk siap mengajar, meneliti dan di bidang akademis.
Baca juga artikel terkait lainnya sebagai berikut.
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
Bisa kuliah merupakan salah satu impian semua orang. Nah, pilihan di dunia kuliah juga sangat banyak ya, yaitu ada Diploma dan Sarjana. Nah, apa sih pengertian diploma dan sarjana itu? Serta apa perbedaan keduanya supaya dalam memilih pendidikan tinggi bisa sesuai dengan keinginan dan tujuan masing-masing.
Dilansir dari katadata.co.id, jumlah perguruan tinggi di Indonesia (kampus) baik negeri dan swasta ada sebanyak 3.115 perguruan tinggi. Bayangkan, banyak sekali ternyata perguruan tinggi di Indonesia yang bisa memberikan akses untuk anak bangsa bisa kuliah dan menempuh pendidikan tinggi.
Manfaatkan kesempatan ini ya, karena pemerintah juga menyediakan banyak beasiswa mulai dari KIP Kuliah, beasiswa unggulan, beasiswa LPDP dan lain sebagainya. Oke, kembali ke pokok pembahasan utama membahas perbedaan diploma dan sarjana ya.
Secara umum, Diploma atau yang disebut vokasi ini merupakan ruang pendidikan tinggi yang berfokus untuk menunjang kebutuhan kehalian khusus dan memang dipersiapkan untuk siap bekerja langsung setelah lulus menempuh pendidikan nanti.
Ada 4 jenis diploma, yaitu diploma 1 sampai dengan diploma 4. Apa perbedaanya? Pahami secara singkat disini ya.
D1 merupakan jenjang pendidikan tinggi yang paling singkat dan cepat, sebab hanya perlu menuntaskan masa kuliahnya selama 1 (satu) tahun saja. D1 ini memang sangat dikhususkan untuk orang yang mau kuliah cepat dan tujuannya adalah siap kerja langsung.
Jumlah SKS untuk D1 adalah sebanyak 32 SKS selama 2 semester (1 tahun). Lulusan D1 ini memiliki gelar A.P. atau Ahli Pratama. Apa itu SKS? Pahami pengenai SKS pada artikel: Apa itu SKS?
Diploma 2 merupakan jenjang perguruan tinggi yang lebih lama daripada D1. Biasanya jenjang D2 ini memang jarang ditemukan tetapi tetap ada. Lulusan D2 ini akan disebut dengan A.Ma. atau Ahli Muda. Untuk bisa lulus dari D2, mahasiswa harus menempuh 64 SKS untuk 4 semester atau 2 tahun.
Diploma 3 ini yang banyak sekali di Indonesia untuk yang menyediakan. Kenapa paling diminati? Sebab menurut yang menggunakan tenaga dari lulusan kuliah, banyak yang memberikan pendapat bahwa D3 ini memiliki pengetahuan teori yang cukup banyak dan juga praktik yang lebih banyak serta mendalam. Oleh karenanya, banyak yang membutuhkan lulusan D3 ini.
Untuk menyelesaikan D3, mahasiswa diwajibkan menempuh 112 SKS selama 3 tahun. Lulusan D3 akan mendapatkan gelar A.Md. atau Ahli Madya.
Diploma yang terakhir adalah D4 (Diploma 4) dan sekarang banyak yang berubah dari D3 menjadi D4. D4 lebih banyak mempelajari ilmu praktik daripada ilmu teori. Program D4 memiliki masa pendidikan 4 tahun dan jumlah SKS sebanyak 144 SKS. Lulusan D4 ini akan memiliki gelar S.Tr. atau Sarjana Terapan.
Program pendidikan sarjana ini di Indonesia sangat banyak sekali. Fokus sarjana berbeda dengan diploma, dimana pada pendidikan dengan jenjang sarjana akan lebih banyak teori daripada praktik. Secara umum, persentasenya adalah 60% teori dan 40% ilmu praktik. Namun, hal ini juga menyesuaikan dengan masing-masing jenjang.
Ada 3 jenjang dalam sarjana, yaitu Strata 1, Strata 2 dan Strata 3. Semakin tinggi strata, maka semakin sedikit diajar dosennya. Jadi, mahasiswa harus bisa untuk menggali potensi diri masing-masing dan dosen sebagai fasilitator dan pembimbing saja.
Itu perbedaan antara diploma dan sarjana. Secara umum, perbedaannya adalah tujuan dan penguasaan teori yang dipelajari. Diploma lebih fokus ke keahlian yang bersifat praktik dan siap untuk kerja sedangkan untuk sarjana lebih fokus ke teori dan tujuannya untuk siap mengajar, meneliti dan di bidang akademis.
Baca juga artikel terkait lainnya sebagai berikut.
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
Bisa kuliah merupakan salah satu impian semua orang. Nah, pilihan di dunia kuliah juga sangat banyak ya, yaitu ada Diploma dan Sarjana. Nah, apa sih pengertian diploma dan sarjana itu? Serta apa perbedaan keduanya supaya dalam memilih pendidikan tinggi bisa sesuai dengan keinginan dan tujuan masing-masing.
Dilansir dari katadata.co.id, jumlah perguruan tinggi di Indonesia (kampus) baik negeri dan swasta ada sebanyak 3.115 perguruan tinggi. Bayangkan, banyak sekali ternyata perguruan tinggi di Indonesia yang bisa memberikan akses untuk anak bangsa bisa kuliah dan menempuh pendidikan tinggi.
Manfaatkan kesempatan ini ya, karena pemerintah juga menyediakan banyak beasiswa mulai dari KIP Kuliah, beasiswa unggulan, beasiswa LPDP dan lain sebagainya. Oke, kembali ke pokok pembahasan utama membahas perbedaan diploma dan sarjana ya.
Secara umum, Diploma atau yang disebut vokasi ini merupakan ruang pendidikan tinggi yang berfokus untuk menunjang kebutuhan kehalian khusus dan memang dipersiapkan untuk siap bekerja langsung setelah lulus menempuh pendidikan nanti.
Ada 4 jenis diploma, yaitu diploma 1 sampai dengan diploma 4. Apa perbedaanya? Pahami secara singkat disini ya.
D1 merupakan jenjang pendidikan tinggi yang paling singkat dan cepat, sebab hanya perlu menuntaskan masa kuliahnya selama 1 (satu) tahun saja. D1 ini memang sangat dikhususkan untuk orang yang mau kuliah cepat dan tujuannya adalah siap kerja langsung.
Jumlah SKS untuk D1 adalah sebanyak 32 SKS selama 2 semester (1 tahun). Lulusan D1 ini memiliki gelar A.P. atau Ahli Pratama. Apa itu SKS? Pahami pengenai SKS pada artikel: Apa itu SKS?
Diploma 2 merupakan jenjang perguruan tinggi yang lebih lama daripada D1. Biasanya jenjang D2 ini memang jarang ditemukan tetapi tetap ada. Lulusan D2 ini akan disebut dengan A.Ma. atau Ahli Muda. Untuk bisa lulus dari D2, mahasiswa harus menempuh 64 SKS untuk 4 semester atau 2 tahun.
Diploma 3 ini yang banyak sekali di Indonesia untuk yang menyediakan. Kenapa paling diminati? Sebab menurut yang menggunakan tenaga dari lulusan kuliah, banyak yang memberikan pendapat bahwa D3 ini memiliki pengetahuan teori yang cukup banyak dan juga praktik yang lebih banyak serta mendalam. Oleh karenanya, banyak yang membutuhkan lulusan D3 ini.
Untuk menyelesaikan D3, mahasiswa diwajibkan menempuh 112 SKS selama 3 tahun. Lulusan D3 akan mendapatkan gelar A.Md. atau Ahli Madya.
Diploma yang terakhir adalah D4 (Diploma 4) dan sekarang banyak yang berubah dari D3 menjadi D4. D4 lebih banyak mempelajari ilmu praktik daripada ilmu teori. Program D4 memiliki masa pendidikan 4 tahun dan jumlah SKS sebanyak 144 SKS. Lulusan D4 ini akan memiliki gelar S.Tr. atau Sarjana Terapan.
Program pendidikan sarjana ini di Indonesia sangat banyak sekali. Fokus sarjana berbeda dengan diploma, dimana pada pendidikan dengan jenjang sarjana akan lebih banyak teori daripada praktik. Secara umum, persentasenya adalah 60% teori dan 40% ilmu praktik. Namun, hal ini juga menyesuaikan dengan masing-masing jenjang.
Ada 3 jenjang dalam sarjana, yaitu Strata 1, Strata 2 dan Strata 3. Semakin tinggi strata, maka semakin sedikit diajar dosennya. Jadi, mahasiswa harus bisa untuk menggali potensi diri masing-masing dan dosen sebagai fasilitator dan pembimbing saja.
Itu perbedaan antara diploma dan sarjana. Secara umum, perbedaannya adalah tujuan dan penguasaan teori yang dipelajari. Diploma lebih fokus ke keahlian yang bersifat praktik dan siap untuk kerja sedangkan untuk sarjana lebih fokus ke teori dan tujuannya untuk siap mengajar, meneliti dan di bidang akademis.
Baca juga artikel terkait lainnya sebagai berikut.
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sedang membuka rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) bagi lulusan D4, S1, dan S2. Setiap tahunnya Polri membuka rekrutmen anggota Akademi Kepolisian, Perwira SIPSS, Bintara, dan Tamtama. Kali ini, Polri membuka untuk SIPSS. Melansir website Penerimaan Polri, Rabu (26/1/2022) memberitahukan pembukaan rekrutmen SIPSS mulai 26-30 Januari 2022. Jika berminat mari simak persyaratan umum maupun persyaratan khusus yang dibutuhkan untuk ikut seleksi SIPSS. Persyaratan umum: 1. Warga Negara Indonesia (WNI). 2. Beriman dan bertakwan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun. 5. Sehat jasmani, rohani dan bebas narkoba (surat keterangan bebas narkoba dari instansi yang berwenang). 6. Tidak sedang terlibat kasus pidana atau pernah dipidana karena melakukan suatu kejahatan yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres setempat). 7. Berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela. 8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan bersedia ditugaskan pada Satker sesuai keahlian atau latar belakang program studinya. Persyaratan khusus: A. Pria/Wanita, bukan anggota/mantan TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI dan tidak terikat ikatan dinas. B. Berijazah: 1. Dokter Spesialis: Spesialis Mikrobiologi Klinik. Spesialis Patologi Anatomi. 2. S2 (Magister): S2 Psikologi (Profesi). S2 Ilmu Tafsir/Hadist. 3. S1 (Sarjana): S1 Kedokteran Umum (Profesi). S1 Kedokteran Gigi (Profesi). S1 Farmasi (profesi Apoteker). S1 Ilmu Gizi. S1 Biologi (Murni). S1 Teknik Informatika (Programming). S1 Teknik Informatika (Jaringan). S1 Teknik Informatika (Database). S1 Ilmu Komunikasi (Public Relation). S1 Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. S1 Desain Komunikasi Visual. S1 Teknik Elektro Arus Lemah. S1 Teknik Metalurgi. S1 Teknik Industri (Manajemen Industri). S1 Kimia (murni). S1 Hubungan Internasional. S1 Sastra Jepang. S1 Sastra China. S1 Pendidikan Olahraga. S1 Teknologi Pendidikan. S1 Ilmu Sejarah. S1 Ekonomi Manajemen. S1 Akuntansi. S1 Semua Prodi + Sertifikat CPL ILR Flying School (Pilot). Baca juga: Rans Entertainment Buka Lowongan Kerja Lulusan S1, Ayo Daftar 4. D4: Ahli Nautika Tk.III (wajib memiliki ijazah Ahli Nautika Tk.III dari Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia). Ahli Teknik Tk.III (wajib memiliki ijazah Ahli Teknika Tk.III dari Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia). Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Pelabuhan. 5. Khusus untuk Prodi Kedokteran, Dokter Umum dan Dokter Gigi wajib mempunyai Surat Tanda Selesai Internship (STSI) atai Surat Tanda Registrasi (STR) definitif. C. Bagi lulusan yang berasal dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dengan program studi yang terakreditasi A dan B serta terdaftar di BAN-PT dengan IPK minimal 2,75 wajib melampirkan tanda lulus/ijazah yang dilegalisir/diketahui oleh Pembantu Dekan bidang Akademik. D. Bagi lulusan Perguruan Tinggi di Luar Negeri wajib melampirkan surat keputusan penyetaraan yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek. Baca juga: Daftar 10 PTN Paling Diincar Peserta SNMPTN 2019, 2020, dan 2021 E. Umur pada saat pembukaan pendidikan pembentukan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) T.A. 2022: Maksimal 40 (empat puluh) tahun untuk Dokter Spesialis. Maksimal 33 (tiga puluh tiga) tahun untuk S2, S2 Profesi dan Pilot. Maksimal 29 (dua puluh sembilan) tahun untuk S1 Profesi. Maksimal 26 (dua puluh enam) tahun untuk S1 dan D4. F. Tinggi badan minimal (dengan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku): Pria: 158 cm. Wanita: 155 cm. G. Belum pernah menikah secara hukum positif/agama/adat (belum pernah hamil/melahirkan) dan sanggup untuk tidak menikah selama pendidikan pembentukan. Baca juga: 20 Politeknik Terbaik Indonesia, Kamu Pilih Apa? H. Khusus Dokter Spesialis diperbolehkan sudah menikah selama pendidikan pembentukan. I. Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun terhitung mulai saat diangkat menjadi Perwira Polri. J. Bersedia ditugaskan pada satker sesuai keahlian atau latar belakang program studinya. K. Tidak terikat perjanjian ikatan dinas dengan instansi lain. L. mendapat persetujuan dari instansi yang bersangkutan bagi yang sudah bekerja dan pernyataan berhenti dengan hormat bila lulus seleksi dan terpilih masuk pendidikan pembentukan Polri. Baca juga: Konimex Banyak Buka Lowongan Kerja Lulusan D3 dan S1 Apabila belum jelas terkait informasi pembukaan rekrutmen Polri untuk SIPSS, maka kamu bisa melansir laman www.penerimaan.polri.go.id.
Bisa kuliah merupakan salah satu impian semua orang. Nah, pilihan di dunia kuliah juga sangat banyak ya, yaitu ada Diploma dan Sarjana. Nah, apa sih pengertian diploma dan sarjana itu? Serta apa perbedaan keduanya supaya dalam memilih pendidikan tinggi bisa sesuai dengan keinginan dan tujuan masing-masing.
Dilansir dari katadata.co.id, jumlah perguruan tinggi di Indonesia (kampus) baik negeri dan swasta ada sebanyak 3.115 perguruan tinggi. Bayangkan, banyak sekali ternyata perguruan tinggi di Indonesia yang bisa memberikan akses untuk anak bangsa bisa kuliah dan menempuh pendidikan tinggi.
Manfaatkan kesempatan ini ya, karena pemerintah juga menyediakan banyak beasiswa mulai dari KIP Kuliah, beasiswa unggulan, beasiswa LPDP dan lain sebagainya. Oke, kembali ke pokok pembahasan utama membahas perbedaan diploma dan sarjana ya.
Secara umum, Diploma atau yang disebut vokasi ini merupakan ruang pendidikan tinggi yang berfokus untuk menunjang kebutuhan kehalian khusus dan memang dipersiapkan untuk siap bekerja langsung setelah lulus menempuh pendidikan nanti.
Ada 4 jenis diploma, yaitu diploma 1 sampai dengan diploma 4. Apa perbedaanya? Pahami secara singkat disini ya.
D1 merupakan jenjang pendidikan tinggi yang paling singkat dan cepat, sebab hanya perlu menuntaskan masa kuliahnya selama 1 (satu) tahun saja. D1 ini memang sangat dikhususkan untuk orang yang mau kuliah cepat dan tujuannya adalah siap kerja langsung.
Jumlah SKS untuk D1 adalah sebanyak 32 SKS selama 2 semester (1 tahun). Lulusan D1 ini memiliki gelar A.P. atau Ahli Pratama. Apa itu SKS? Pahami pengenai SKS pada artikel: Apa itu SKS?
Diploma 2 merupakan jenjang perguruan tinggi yang lebih lama daripada D1. Biasanya jenjang D2 ini memang jarang ditemukan tetapi tetap ada. Lulusan D2 ini akan disebut dengan A.Ma. atau Ahli Muda. Untuk bisa lulus dari D2, mahasiswa harus menempuh 64 SKS untuk 4 semester atau 2 tahun.
Diploma 3 ini yang banyak sekali di Indonesia untuk yang menyediakan. Kenapa paling diminati? Sebab menurut yang menggunakan tenaga dari lulusan kuliah, banyak yang memberikan pendapat bahwa D3 ini memiliki pengetahuan teori yang cukup banyak dan juga praktik yang lebih banyak serta mendalam. Oleh karenanya, banyak yang membutuhkan lulusan D3 ini.
Untuk menyelesaikan D3, mahasiswa diwajibkan menempuh 112 SKS selama 3 tahun. Lulusan D3 akan mendapatkan gelar A.Md. atau Ahli Madya.
Diploma yang terakhir adalah D4 (Diploma 4) dan sekarang banyak yang berubah dari D3 menjadi D4. D4 lebih banyak mempelajari ilmu praktik daripada ilmu teori. Program D4 memiliki masa pendidikan 4 tahun dan jumlah SKS sebanyak 144 SKS. Lulusan D4 ini akan memiliki gelar S.Tr. atau Sarjana Terapan.
Program pendidikan sarjana ini di Indonesia sangat banyak sekali. Fokus sarjana berbeda dengan diploma, dimana pada pendidikan dengan jenjang sarjana akan lebih banyak teori daripada praktik. Secara umum, persentasenya adalah 60% teori dan 40% ilmu praktik. Namun, hal ini juga menyesuaikan dengan masing-masing jenjang.
Ada 3 jenjang dalam sarjana, yaitu Strata 1, Strata 2 dan Strata 3. Semakin tinggi strata, maka semakin sedikit diajar dosennya. Jadi, mahasiswa harus bisa untuk menggali potensi diri masing-masing dan dosen sebagai fasilitator dan pembimbing saja.
Itu perbedaan antara diploma dan sarjana. Secara umum, perbedaannya adalah tujuan dan penguasaan teori yang dipelajari. Diploma lebih fokus ke keahlian yang bersifat praktik dan siap untuk kerja sedangkan untuk sarjana lebih fokus ke teori dan tujuannya untuk siap mengajar, meneliti dan di bidang akademis.
Baca juga artikel terkait lainnya sebagai berikut.
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
Jakarta: Kepolisian Negara Republik Indonesia (
Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Tahun Anggaran 2024. Ini merupakan penerimaan calon perwira Polri untuk menjadi Perwira Pertama Polri dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (IPDA) melalui pendidikan pembentukan SIPSS.
SIPSS merupakan pendidikan bagi lulusan sarjana yang dibutuhkan dalam profesi kepolisian untuk dibentuk menjadi Perwira Pertama Polri yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, ketangguhan, sikap, dan perilaku terpuji. Hal ini diperlukan dalam rangka melaksanakan tugas kepolisian sesuai dengan keahlian dan atau kompetensi di bidang keilmuannya guna mendukung tugas kepolisian.
Kuota penerimaan siswa SIPSS TA 2024 hanya 100 orang. Pendaftar yang diterima mesti mengikuti pendidikan di Akpol Lemdiklat Polri Semarang, Jawa Tengah.
Adapun pendaftaran dibuka untuk lulusan D4, S1, dan S2. Pendaftaran secara online melalui laman penerimaan.polri.go.id. Buat kalian yang tertarik, simak yuk persyaratannya.
1. Pria/wanita bukan anggota/mantan Polti/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI dan tidak terkait ikatan dinas
3. Berasal dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dengan program studi yang terakreditasi minimal B (yang menggunakan Instrumen Akreditasi 7 Standar) atau akreditasi minimal Sangat Baik (yang
menggunakan Instrumen Akreditasi 9 Kriteria), akreditasi berlaku pada saat tahun kelulusan sesuai Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2022, dengan IPK minimal 3,0 serta wajib melampirkan ijazah yang dilegalisir/diketahui oleh Pembantu Dekan bidang Akademik (berlaku untuk S-1 maupun S-2)
4. Bagi lulusan Perguruan Tinggi di Luar Negeri wajib melampirkan surat keputusan penyetaraan yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek
5. Umur peserta pada saat pembukaan pendidikan pembentukan siswa Sekolah Inspektur Polisi
Sumber Sarjana (SIPSS) T.A. 2024 yaitu:
6. Tinggi badan minimal (dengan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku): Pria 162 cm; Wanita: 157 cm
7. Belum pernah menikah secara hukum positif/agama/adat (belum pernah hamil/melahirkan) dan sanggup untuk tidak menikah selama pendidikan pembentukan
8. Khusus bagi Dokter Spesialis diperbolehkan sudah menikah, namun bagi wanita sanggup untuk tidak hamil atau mempunyai anak selama pendidikan pembentukan
9. Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun terhitung mulai saat diangkat
menjadi Perwira Polri
10. bersedia ditugaskan pada satker atau polda sesuai kompetensi atau latar belakang program studinya
11. Tidak terikat perjanjian ikatan dinas dengan instansi lain
12. Mendapat persetujuan dari instansi yang bersangkutan bagi yang sudah bekerja dan pernyataan berhenti dengan hormat apabila terpilih sebagai siswa SIPSS Tahun Anggaran 2024
13. Mengikuti dan lulus pemeriksaan serta pengujian dengan materi:
1. Tingkat Panda dengan sistem gugur dan/atau sistem rangking meliputi:
2. Tingkat Pusat dengan sistem gugur dan/atau sistem rangking meliputi:
14. Penilaian Tes Psikologi mempedomani Peraturan Asisten Kapolri Bidang SDM nomor 3 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tes Psikologi Calon Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan menetapkan hasil akhir Tes Psikologi bagi calon anggota Polri dengan kategori memenuhi syarat (MS), nilai akhir minimal 61
15. Penilaian Tes Kesamaptaan Jasmani mempedomani Keputusan Kapolri Nomor: Kep/1352/VI/2020 tanggal 30 Juni 2020 tentang Perubahan Tata Cara Penilaian Dan Pembobotan Dalam Ujian Kemampuan Jasmani Dan Pemeriksaan Anthropometrik dengan batas lulus akhir nilai kumulatif jasmani adalah minimal 41
16. Pembobotan nilai hasil tes untuk menentukan perangkingan peserta, diatur dengan keputusan tersendiri
Tata cara pendaftaran
Itulah informasi seputar penerimaan siswa SIPSS TA 2024. Buat Sobat
yang memenuhi syarat dan tertarik, pendaftaran dibuka pada 8-16 Januari 2024. Yuk daftar.
Bisa kuliah merupakan salah satu impian semua orang. Nah, pilihan di dunia kuliah juga sangat banyak ya, yaitu ada Diploma dan Sarjana. Nah, apa sih pengertian diploma dan sarjana itu? Serta apa perbedaan keduanya supaya dalam memilih pendidikan tinggi bisa sesuai dengan keinginan dan tujuan masing-masing.
Dilansir dari katadata.co.id, jumlah perguruan tinggi di Indonesia (kampus) baik negeri dan swasta ada sebanyak 3.115 perguruan tinggi. Bayangkan, banyak sekali ternyata perguruan tinggi di Indonesia yang bisa memberikan akses untuk anak bangsa bisa kuliah dan menempuh pendidikan tinggi.
Manfaatkan kesempatan ini ya, karena pemerintah juga menyediakan banyak beasiswa mulai dari KIP Kuliah, beasiswa unggulan, beasiswa LPDP dan lain sebagainya. Oke, kembali ke pokok pembahasan utama membahas perbedaan diploma dan sarjana ya.
Secara umum, Diploma atau yang disebut vokasi ini merupakan ruang pendidikan tinggi yang berfokus untuk menunjang kebutuhan kehalian khusus dan memang dipersiapkan untuk siap bekerja langsung setelah lulus menempuh pendidikan nanti.
Ada 4 jenis diploma, yaitu diploma 1 sampai dengan diploma 4. Apa perbedaanya? Pahami secara singkat disini ya.
D1 merupakan jenjang pendidikan tinggi yang paling singkat dan cepat, sebab hanya perlu menuntaskan masa kuliahnya selama 1 (satu) tahun saja. D1 ini memang sangat dikhususkan untuk orang yang mau kuliah cepat dan tujuannya adalah siap kerja langsung.
Jumlah SKS untuk D1 adalah sebanyak 32 SKS selama 2 semester (1 tahun). Lulusan D1 ini memiliki gelar A.P. atau Ahli Pratama. Apa itu SKS? Pahami pengenai SKS pada artikel: Apa itu SKS?
Diploma 2 merupakan jenjang perguruan tinggi yang lebih lama daripada D1. Biasanya jenjang D2 ini memang jarang ditemukan tetapi tetap ada. Lulusan D2 ini akan disebut dengan A.Ma. atau Ahli Muda. Untuk bisa lulus dari D2, mahasiswa harus menempuh 64 SKS untuk 4 semester atau 2 tahun.
Diploma 3 ini yang banyak sekali di Indonesia untuk yang menyediakan. Kenapa paling diminati? Sebab menurut yang menggunakan tenaga dari lulusan kuliah, banyak yang memberikan pendapat bahwa D3 ini memiliki pengetahuan teori yang cukup banyak dan juga praktik yang lebih banyak serta mendalam. Oleh karenanya, banyak yang membutuhkan lulusan D3 ini.
Untuk menyelesaikan D3, mahasiswa diwajibkan menempuh 112 SKS selama 3 tahun. Lulusan D3 akan mendapatkan gelar A.Md. atau Ahli Madya.
Diploma yang terakhir adalah D4 (Diploma 4) dan sekarang banyak yang berubah dari D3 menjadi D4. D4 lebih banyak mempelajari ilmu praktik daripada ilmu teori. Program D4 memiliki masa pendidikan 4 tahun dan jumlah SKS sebanyak 144 SKS. Lulusan D4 ini akan memiliki gelar S.Tr. atau Sarjana Terapan.
Program pendidikan sarjana ini di Indonesia sangat banyak sekali. Fokus sarjana berbeda dengan diploma, dimana pada pendidikan dengan jenjang sarjana akan lebih banyak teori daripada praktik. Secara umum, persentasenya adalah 60% teori dan 40% ilmu praktik. Namun, hal ini juga menyesuaikan dengan masing-masing jenjang.
Ada 3 jenjang dalam sarjana, yaitu Strata 1, Strata 2 dan Strata 3. Semakin tinggi strata, maka semakin sedikit diajar dosennya. Jadi, mahasiswa harus bisa untuk menggali potensi diri masing-masing dan dosen sebagai fasilitator dan pembimbing saja.
Itu perbedaan antara diploma dan sarjana. Secara umum, perbedaannya adalah tujuan dan penguasaan teori yang dipelajari. Diploma lebih fokus ke keahlian yang bersifat praktik dan siap untuk kerja sedangkan untuk sarjana lebih fokus ke teori dan tujuannya untuk siap mengajar, meneliti dan di bidang akademis.
Baca juga artikel terkait lainnya sebagai berikut.
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
Bisa kuliah merupakan salah satu impian semua orang. Nah, pilihan di dunia kuliah juga sangat banyak ya, yaitu ada Diploma dan Sarjana. Nah, apa sih pengertian diploma dan sarjana itu? Serta apa perbedaan keduanya supaya dalam memilih pendidikan tinggi bisa sesuai dengan keinginan dan tujuan masing-masing.
Dilansir dari katadata.co.id, jumlah perguruan tinggi di Indonesia (kampus) baik negeri dan swasta ada sebanyak 3.115 perguruan tinggi. Bayangkan, banyak sekali ternyata perguruan tinggi di Indonesia yang bisa memberikan akses untuk anak bangsa bisa kuliah dan menempuh pendidikan tinggi.
Manfaatkan kesempatan ini ya, karena pemerintah juga menyediakan banyak beasiswa mulai dari KIP Kuliah, beasiswa unggulan, beasiswa LPDP dan lain sebagainya. Oke, kembali ke pokok pembahasan utama membahas perbedaan diploma dan sarjana ya.
Secara umum, Diploma atau yang disebut vokasi ini merupakan ruang pendidikan tinggi yang berfokus untuk menunjang kebutuhan kehalian khusus dan memang dipersiapkan untuk siap bekerja langsung setelah lulus menempuh pendidikan nanti.
Ada 4 jenis diploma, yaitu diploma 1 sampai dengan diploma 4. Apa perbedaanya? Pahami secara singkat disini ya.
D1 merupakan jenjang pendidikan tinggi yang paling singkat dan cepat, sebab hanya perlu menuntaskan masa kuliahnya selama 1 (satu) tahun saja. D1 ini memang sangat dikhususkan untuk orang yang mau kuliah cepat dan tujuannya adalah siap kerja langsung.
Jumlah SKS untuk D1 adalah sebanyak 32 SKS selama 2 semester (1 tahun). Lulusan D1 ini memiliki gelar A.P. atau Ahli Pratama. Apa itu SKS? Pahami pengenai SKS pada artikel: Apa itu SKS?
Diploma 2 merupakan jenjang perguruan tinggi yang lebih lama daripada D1. Biasanya jenjang D2 ini memang jarang ditemukan tetapi tetap ada. Lulusan D2 ini akan disebut dengan A.Ma. atau Ahli Muda. Untuk bisa lulus dari D2, mahasiswa harus menempuh 64 SKS untuk 4 semester atau 2 tahun.
Diploma 3 ini yang banyak sekali di Indonesia untuk yang menyediakan. Kenapa paling diminati? Sebab menurut yang menggunakan tenaga dari lulusan kuliah, banyak yang memberikan pendapat bahwa D3 ini memiliki pengetahuan teori yang cukup banyak dan juga praktik yang lebih banyak serta mendalam. Oleh karenanya, banyak yang membutuhkan lulusan D3 ini.
Untuk menyelesaikan D3, mahasiswa diwajibkan menempuh 112 SKS selama 3 tahun. Lulusan D3 akan mendapatkan gelar A.Md. atau Ahli Madya.
Diploma yang terakhir adalah D4 (Diploma 4) dan sekarang banyak yang berubah dari D3 menjadi D4. D4 lebih banyak mempelajari ilmu praktik daripada ilmu teori. Program D4 memiliki masa pendidikan 4 tahun dan jumlah SKS sebanyak 144 SKS. Lulusan D4 ini akan memiliki gelar S.Tr. atau Sarjana Terapan.
Program pendidikan sarjana ini di Indonesia sangat banyak sekali. Fokus sarjana berbeda dengan diploma, dimana pada pendidikan dengan jenjang sarjana akan lebih banyak teori daripada praktik. Secara umum, persentasenya adalah 60% teori dan 40% ilmu praktik. Namun, hal ini juga menyesuaikan dengan masing-masing jenjang.
Ada 3 jenjang dalam sarjana, yaitu Strata 1, Strata 2 dan Strata 3. Semakin tinggi strata, maka semakin sedikit diajar dosennya. Jadi, mahasiswa harus bisa untuk menggali potensi diri masing-masing dan dosen sebagai fasilitator dan pembimbing saja.
Itu perbedaan antara diploma dan sarjana. Secara umum, perbedaannya adalah tujuan dan penguasaan teori yang dipelajari. Diploma lebih fokus ke keahlian yang bersifat praktik dan siap untuk kerja sedangkan untuk sarjana lebih fokus ke teori dan tujuannya untuk siap mengajar, meneliti dan di bidang akademis.
Baca juga artikel terkait lainnya sebagai berikut.
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
Bisa kuliah merupakan salah satu impian semua orang. Nah, pilihan di dunia kuliah juga sangat banyak ya, yaitu ada Diploma dan Sarjana. Nah, apa sih pengertian diploma dan sarjana itu? Serta apa perbedaan keduanya supaya dalam memilih pendidikan tinggi bisa sesuai dengan keinginan dan tujuan masing-masing.
Dilansir dari katadata.co.id, jumlah perguruan tinggi di Indonesia (kampus) baik negeri dan swasta ada sebanyak 3.115 perguruan tinggi. Bayangkan, banyak sekali ternyata perguruan tinggi di Indonesia yang bisa memberikan akses untuk anak bangsa bisa kuliah dan menempuh pendidikan tinggi.
Manfaatkan kesempatan ini ya, karena pemerintah juga menyediakan banyak beasiswa mulai dari KIP Kuliah, beasiswa unggulan, beasiswa LPDP dan lain sebagainya. Oke, kembali ke pokok pembahasan utama membahas perbedaan diploma dan sarjana ya.
Secara umum, Diploma atau yang disebut vokasi ini merupakan ruang pendidikan tinggi yang berfokus untuk menunjang kebutuhan kehalian khusus dan memang dipersiapkan untuk siap bekerja langsung setelah lulus menempuh pendidikan nanti.
Ada 4 jenis diploma, yaitu diploma 1 sampai dengan diploma 4. Apa perbedaanya? Pahami secara singkat disini ya.
D1 merupakan jenjang pendidikan tinggi yang paling singkat dan cepat, sebab hanya perlu menuntaskan masa kuliahnya selama 1 (satu) tahun saja. D1 ini memang sangat dikhususkan untuk orang yang mau kuliah cepat dan tujuannya adalah siap kerja langsung.
Jumlah SKS untuk D1 adalah sebanyak 32 SKS selama 2 semester (1 tahun). Lulusan D1 ini memiliki gelar A.P. atau Ahli Pratama. Apa itu SKS? Pahami pengenai SKS pada artikel: Apa itu SKS?
Diploma 2 merupakan jenjang perguruan tinggi yang lebih lama daripada D1. Biasanya jenjang D2 ini memang jarang ditemukan tetapi tetap ada. Lulusan D2 ini akan disebut dengan A.Ma. atau Ahli Muda. Untuk bisa lulus dari D2, mahasiswa harus menempuh 64 SKS untuk 4 semester atau 2 tahun.
Diploma 3 ini yang banyak sekali di Indonesia untuk yang menyediakan. Kenapa paling diminati? Sebab menurut yang menggunakan tenaga dari lulusan kuliah, banyak yang memberikan pendapat bahwa D3 ini memiliki pengetahuan teori yang cukup banyak dan juga praktik yang lebih banyak serta mendalam. Oleh karenanya, banyak yang membutuhkan lulusan D3 ini.
Untuk menyelesaikan D3, mahasiswa diwajibkan menempuh 112 SKS selama 3 tahun. Lulusan D3 akan mendapatkan gelar A.Md. atau Ahli Madya.
Diploma yang terakhir adalah D4 (Diploma 4) dan sekarang banyak yang berubah dari D3 menjadi D4. D4 lebih banyak mempelajari ilmu praktik daripada ilmu teori. Program D4 memiliki masa pendidikan 4 tahun dan jumlah SKS sebanyak 144 SKS. Lulusan D4 ini akan memiliki gelar S.Tr. atau Sarjana Terapan.
Program pendidikan sarjana ini di Indonesia sangat banyak sekali. Fokus sarjana berbeda dengan diploma, dimana pada pendidikan dengan jenjang sarjana akan lebih banyak teori daripada praktik. Secara umum, persentasenya adalah 60% teori dan 40% ilmu praktik. Namun, hal ini juga menyesuaikan dengan masing-masing jenjang.
Ada 3 jenjang dalam sarjana, yaitu Strata 1, Strata 2 dan Strata 3. Semakin tinggi strata, maka semakin sedikit diajar dosennya. Jadi, mahasiswa harus bisa untuk menggali potensi diri masing-masing dan dosen sebagai fasilitator dan pembimbing saja.
Itu perbedaan antara diploma dan sarjana. Secara umum, perbedaannya adalah tujuan dan penguasaan teori yang dipelajari. Diploma lebih fokus ke keahlian yang bersifat praktik dan siap untuk kerja sedangkan untuk sarjana lebih fokus ke teori dan tujuannya untuk siap mengajar, meneliti dan di bidang akademis.
Baca juga artikel terkait lainnya sebagai berikut.
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari